"Saya tak merokok menjadi tak miliki kanker paru. Itu opini yg salah. Sangat-sangat salah. Saat Ini ini tidak sedikit ditemukan, tak merokok namun terkena kanker," ungkap dokter spesialis bedah jantung & paru dari Rumah Sakit Gleneagles Singapura, Su Jang Wen jellygamatalami.com , di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.
Su menjelaskan, sekalipun tidak mampu dijamin, tapi bahan kimia tertentu yg terkandung di hawa bisa pula jadi salah satu aspek risiko seorang menderita kanker paru.
Terkecuali itu, riwayat keluarga pula turun menyumbangkan risiko barangkali satu orang terkena kanker paru.
"Kalau ada anggota keluarga yg terkena kanker paru di umur bujang, contohnya umur 40 thn, mungkin saja akbar sanggup menurun terhadap anak-anaknya.
Oleh sebab itu, sebaiknya, anggota keluarga yang lain lakukan pengecekan (deteksi dini) dengan cara teratur. Menurut Su, mereka yg merokok sewaktu lebih dari 10 thn & mempunyai riwayat keluarga yg mengidap kanker paru butuh cepat jalankan CT Thorax dgn radiasi rendah tiap-tiap tahunnya.
Factor ini dipakai buat mendeteksi dini bisa jadi menderita kanker paru-paru.
"Perokok ebih dari 10 thn, memiliki riwayat keluarga yg mengidap kanker, butuh melaksanakan CT Thorax dgn radiasi rendah tiap-tiap tahunnya.
“Karena mereka berisiko menderita kanker paru. Ini adalah trick sederhana & murah," menurutnya.
Kalau kanker terdeteksi dini, contohnya stadium satu, sehingga aksi pengobatan di antaranya operasi, berpeluang agung menyembuhkan pasien.